Pada malam hari ini saya teringat atas semua obrolan khas
yang membuat diri saya menggelitik mendengarnya. Tapi apa lah daya saya, itu
hanya masa lalu yang tidak mungkin akan terulang lagi. Sebab kita berdua sudah
tidak selaras atau mungkin sudah memiliki perbedaan pendapat yang seharusnya
bisa diselesaikan tapi serasa rumit sehingga tidak bisa kita berdua tolelir
lagi. Dan setiap malam hari dipukul 01:01 saya yang hanya seorang yang dulu
pernah ada disana dihatimu hanya bisa merindukanmu, merindu dengan segala hal
yang pernah kau ucapkan melalui pesan suara. Tapi saya mencoba untuk menikmati
semua rasa rinduku ini, karna bagaimana pun memori indah kita berdua akan
selalu saya hormati keberadaanya. Salah satu momen yang tidak akan saya lupakan
adalah ketika kita berdua berkendara sepeda motor dan berhenti disalah satu
tempat dijakarta (pinggir trotoar) dengan minuman bersoda lalu diiringi dengan
cemilan alakadarnya. Kita bercerita walau hanya beralaskan sendal dengan semua
guyonan yang saya buat karna ingin
melihat senyum dan tawa dirimu yang khas. Pernah juga kita bertengkar ditempat
itu karna hal-hal yang dikira banyak orang hanya hal sepele, tapi disitulah
menurut saya memori terpenting yang pernah saya ingat dibalik kebahagian kita
berdua. Dan disurat ini saya hanya ingin berterimakasih kepada dirinya karna
pernah memberi memori seindah ini, walaupun tidak berakhir dengan indah tapi
akan selalu saya ingat semua tentang dirinya. Sempat juga saya berpikir apakan
dia merindukan saya seperti saya merindukanya? Apakan dia masih mengingat semua
memori indah yang selalu saya jaga? Kalau misalkan dia masih menjaganya saya
akan berterimakasih, sebab dia masih menghortmati semuanya. Tetapi jika tidak
saya pun akan tetap berterimakasih, karna saya tidak mungkin memaksakan memori
seseorang untuk mengingat semua kenangan terdahulu yang ia punya. Dan
dipenghujung surat rindu ini saya hanya ingin memberitahumu, bahwa saya akan
tetap merindukanmu walaupun kamu bukan milik saya lagi. Selamat malam dan
selamat beristirahat untukmu mantan kekasih yang membuat rindu ini tidak
karu-karuan ketika sudah meluap sampai puncaknya, karna saya akan tetap
memperhatikan mu walau kau tak akan memperhatikan saya sekalipun. Saya tetap
mendoakan yang terbaik tentang semua keputusanmu terutama tentang kau yang
ingin meraih kesuksesan, walaupun nanti ketika kau sukses tidak bersamaku tetap
saya akan bahagia dengan semua raihanmu yang sedari dulu kau ceritakan. Percayalah saya mencintai apapun pada dirimu. Ketidak sempurnaanmu
meyakinkan saya, bahwa denganmu adalah cara jatuh cinta paling sempurna. Biarkan
saya menjadi bagian dari seluruh perjalanmu, sebab karenamu saya belajar
memaknai sepi. Cinta bukan hanya dicintai, tetapi juga dilukai. Sekarang kamu
sudah bahagia dan saya pamit undur diri, karna saya tahu tidak ada yang sama
setelah saling pergi. Lepaskanlah apa yang seharusnya dilepaskan dan
menangislah ketika kesedihan perlu diresapi, tetapi saya harus berjanji akan
lebih kuat setelah itu. Bisakah kita mengenal sebagai teman? Walaupun sudah
saling tidak lagi ingin berbagi perasaan. Kalau kau rindu cukuplah berdoa saja,
karna ALLAH lebih mengerti isi hati hambanya. Jatuh cinta tak sekedar paras
rupawan, tetapi kau harus bisa mengerti sampai sejauh mana dia berusaha
membuatmu menjadi baik. Sekiranya saya sudah mencoba untuk mempertahankanmu
berulang kali dengan akhir yang sama yaitu diharuskan berhenti. Saya ingin kita
kembali, setidaknya jika tidak bisa bersama jangan membuat keadaan sedingin
ini. Saya akan mempersilahkanmu dan tak melarang kepergianmu, barangkali kamu
bahagia bila tiada saya. Sebab saya tak suka ucapan yang menenangkan, kau kira
begitu manis? Sama sekali tidak! Itu malah membuat saya terasa semakin
menyakitkan. Apakah kamu mengenal kata rindu? Seperti saya yang suka merasakan
keberadaanmu ketika menghirup udara senja. Rasanya saya ingin menangis ketika menatapmu,
maka dari itu saya sering sekali menghindar. Bukan saya membencinmu, namun saya
takut perasaan itu kembali muncul disaat situasi yang membuatku rapuh membuat
kau seolah datang hanya untuk menghancurkan lagi perasaan yang kubangun diatas
luka masa lalu. Bahwasanya matamu seperti jatuhnya pelukan sang bintang kepada
bulan dari malam yang gelap menyimpan banyak mimpi-mimpi, namun kau hanya seseorang
yang hanya menginginkanku saja tetapi tidak mencintaiku. Tetapi saya akan tetap
berterimakasih, bahwa kamu telah membuat saya berani jatuh cinta, ketika saya sudah
tidak ingin mempercayai keberadaanya. Saya pun pernah bertanya kepada sabahat
saya tentang cinta, dan sahabat saya menjawab dengan logat yang sederhana “Bukan
cinta tak harus memiliki, tetapi ALLAH yang tahu harus kemana hati hambaNya
mencari jalan pulang”. Ketika sahabat saya menjawab semua pertanyaan yang telah
saya berikan, akhirnya saya mengerti bahwa perasaan diciptakan untuk belajar
menerima dan mengikhlaskan sesuatu yang telah menyakitimu.